Hikmah Ka 156
بسم الله الرحمن الرحيم
.
سُبحَانَ مَن لَم يَجعَل الدّلِيلَ على اَولِيَائِهِ الَا مِن حَيثُ الدَلِيلِ
عَليهِ وَلم يوصِلْ اِلَيهِم الَا مَن ارَادَ اَن يُوصِلَهُ اِليه
) سبحان من لم يجعل
الدليل) اى الاهتداء والوصول والاستدلال (على أوليائه الا من حيث )
أى من جهة (الدليل عليه) أى انه مماثل لذلك فكما أن الله محتجب بالأكوان عن
المخلوقين فاهتداؤهم اليه ووصولهم الى معرفتهم امر عسير يتعجب منه فاذا حصل ذلك
لأحد كان منحة عظيمة ومنة جسيمة يشكره عليها كذلك الولى مستتر بكثائف الظواهر من
الصنائع الخسيسة وما يتعاطاه من مأكول ومشروب وغيرهما فيكون الاهتداء اليه والوصول
الى معرفته أمرا عسيرا يتعجب منه فاذا حصل ذلك لأحد كان منحة عظيمة ومنة جسيمة
يشكره عليها والحاصل أن الوصول الى معرفة الله تعالى الخاصة عناية من الله تعالى
لابطلب ولابسبب وكذلك الولى بل معرفته أصعب من معرفة الله تعالى لأنه تعالى معروف
بكماله والولى مثلك يأكل كما تأكل ويشرب كما تشرب فاذا أراد الله تعالى أن يعرفك
بولى من أوليائه لتنتفع به طوى عنك وجود بشريته وأشهدك وجود خصوصيته (ولم يوصل
اليهم) أى يعرف بهم ويجمع عليهم (الا من أراد أن يوصله اليه التوالى) ذلك لأنهم
أحبابه فيغار عليهم أن يجمع عليهم غير أحبابه وهذا لبعض الأولياء وهم المسلكون فمن
اراد ان يوصل اليه جمعه عليهم على وجه الصحبة الخاصة وهم قسمان قسم يظهر للعامة
والخاصة وقسم لايظهر الاللخاصة وهناك عباد لايظهر عليهم أحدا من خلقه حتى الحفظة
ويتولى قبض أرواحهم بيده ولايسلط التراب على أبدانهم
Mahasuci dzat yg tidak menjadikan dalil terhadap walinya,
kecuali dari jihat yg menunjukan untuk mengenalnya, dalil dibutuhkan bagi orang
yg masih terhijab oleh makhluq, maka petunjuk mereka untuk mengenal allah dan nyampainya
mereka untuk mengenalnya adalah urusan yg sulit, maka dianggap aheng, karena
mereka mengenal allah memake dalil.
Maka apabila hasil tentang (ilmu ma’rifat) bagi sebagian
insan, maka mereka mendapatkan ilmumarifat itu adalah anugrah yg sangat tinggi, dan kemulyaan yg ssangat besar, sehingga
beliau bersukur kepada allah karena mendapatkan ilmu ma’rifat.
Maka seperti itupula
mengenal wali juga sangat sulit, karena
wali tertutupi oleh sifat kemanusiaan, juga ada sebagian wali yg punya pekerjannya sangat rendah dan
hasilnya juga sedikit, dan begitu pula wali seperti kita, dia suka makan dan minum dll.
Maka begitu pula untuk mengenal wali sangatlah sulit, dan di
itung kaget dari mengenal wali, maka apabila telah hasil bagi sebagian manusia
untuk bisa mengenal wali itu adalah anugrah yg besar juga nikmat yg agung, dan
besukur kepada allah karena bisa mengenali wali.
Kesimpulan, sesunguhnya wusul untuk bisa mengenal allah
yg istimewa itu adalah inayah dari allah, bukan karena dicari juga bukan kerena
adanya sebab, begitu pula mengenal wali lebih sulit
daripada mengenal allah.
Karena sebenarnya
allah tersifati dengan sifat-sifat sempurna,
sedangkan wali sama dengan kamu, dia makan seperti kamu, dia minum
seprti kamu, apa bila allah menaqdirkan memberi tau kepadamu bisa tau kepada
walinya, yakin kamu pasti mengambil hikmat darinya, tertutupi dia dengan ada sifatan kemanusianya, juga akan
memberi tau allah kepadamu dengan ada keistimewan walinya.
Dan juga allah
tidak memberi tau kepadamu dengan sejatinya hakikat kekasihnya, kecuali allah menaqdirkan
kepada insan bisa tau dengan sejatinya aolia, dia bisa membawa dirimu untuk bisa
mengenal allah.
Karena sebenarnya
wali itu adalah kekasinya allah.
Apabila kamu diberi tau pada haqikatnya wali allah
maka kamu akan tertipu, dan jika kamu
tertipu karena kamu diberi tau kepada wali allah, maka kamu akan selalu mengejar
karomahnya juga akan lalai untuk bertaat kepada yg maha kuasa.
Maka barang siapa yg allah menaqdirkan bisa mengenal
walinya, maka allah akan mengumpulkanmu
dengan mereka dengan keadan berteman yg tertentu, wali allah terbagi dua bagian 1. Dohir bagi
amah dan hosoh 2. Tidak dohir kecuali
bagi yg hoosoh
Seperti itulah ada
hamba allah yg tidak dikenal oleh seseorang dari mahluq allah, sehingga malaikat ijrolil pula tidak mengenalnya,
bawa dia itu adalah wali allah, dan allah menguasakan untuk menyabut arwahnya
dengan kekuasan allah dan badannya waliallah tidak pernah terkubur dengan tanah,
karena walia allah sangat mulyanya.
Hikmah ke 157
. رُبّما اَطلَعَكَ عَلَى غَيبِ مَلَكُوتِهِ وَحَجَبَ عَنكَ
الاِستِشْرَافَ عَلَى اَسْرَارِ العِبَاد
(ربما أطلعك على غيب ملكوته) أى
ملكوته الغائب عنك كالذى فوق السمآء وتحت الارض (وحجب عنك الاستشراف) أى الاطلاع
(على أسرار العباد) أى ما فى قلوبهم من خير أو شر وذلك من لطف الله بك لأن (من
اطلع على أسرار العباد ولم يتخلق بالرحمة الالهية) بأن يستر على المذنبين ويحلم
على الظالمين ويصفح عن الجاهلين ويحسن الى المسيئين ويرأف بعباد الله أجمعين فمن
لم يتصف بذلك (كان اطلاعه فتنة عليه) لأن ذلك يؤديه الى رؤية نفسه واستعظام أمرها
والعجب بعلمه والتكبر على غيره وهذا هو أعظم الفتنة (و) كان ايضا (سببا لجر الوبال
اليه) من ادعائه بصفات ربه ومنازعته لكبريائه وعظمته وهذا هو أعظم الوبال وغاية
الخزى والنكال روى أن ابراهيم عليه السلام لما أراه الله ملكوت السموات والأرض
أشرف على رجل فى معصية من معاصى الله تعالى فدعا عليه فهلك وكذلك آخر وآخر فهلكوا
فأوحى الله تعالى اليه أن ياابراهيم انك رجل مستجاب الدعوة فلاتدعون على عبادى
فانهم منى على ثلاث خصال اما أن يتوب العبد منهم الى فأتوب عليه واما أن أخرج منه
نسمة تسبح لى واما أن يبعث الى فان شئت عفوت عنه وان شئت عاقبته قيل ان هذا سبب
لأمر الله له بذبج ولده لانه تعالى رحيم بعباده كشفقته على ولده والحاصل أن
المكاشفة نعمة من الله على المريد وشكرها الستر والصفح
Terkadang allah melihatkan kepada kekasihnya terhadap alam
goib malakutnya, seperti keadaan mu bisa melihat ke lapisan langit ketujuh,
juga bisa melihat kedasar bumi, tetapi allah menghalang tidak memberi tau
terhadap rahasiah ubad,
yg ada didalam hatinya baik hade
maupun jelek, keadaan seperti itu adalah anugrah dari allah bagimu.
Barang siapa yg melihat terhadap hatinya manusa sedangkan
ia tidak punya akhlaq seperti akhlaq allah, maka keadaan seperti itu adala balukar yg bahaya
baginya.
Sifatan allah
menutupi orang yg berdosa dan sayang terhadap orang dolim juga memaapkan
terhadap orang bodo, berbuat baik terhadap orang yg salah,
Dan
kasih sayang keseluruh hambanya. Barang siapa yg tidak punya sifat seperti itu
maka bisa melihatnya adalah bahaya yg sangat membahayakan baginya. Kenapa sangat membahayakan ada kemungkina
mengaku sifatan robbi, juga merebut keagungannya, sedangkan mengaku dan merebut sifatan robbi
itu adalah yg sanagt membahayakan, juga akhirnya ke hinaan.
Ada satu riwayat yg terjadi kepada
nabi allah yg bernama nabi Ibrohim AS, Saat itu dia diberi tau ke alam malakut
dan ke dalam isi penghuni bumi, dia melihat
ada lelaki yg hatinya busuk selalu suka melakukan masiat, lalu dia
Ibrohim mendoakan kepadanya lalu dia yg didoakan Ibrohinm menjadi celaka.
Lalu allah memberi wahyu kepadanya, ingatlah Ibrohim sesungguhnya kamu adalah
engkau yg terijabah doanya hati-hati
jangan mendoakan keruksakan bagi hamba kami, sesungguhnya hamba kami semuanya
disayangi,
Hamba kami yg berbakti adalah terbagi 3 bagian 1. Ada yg bertaubat lalu aku
menerimanya 2. Ada yg bertasbih lalu aku yg memaafkanya 3. dan ada yg
mendapatkan nimat juga ada yg mendapatkan siksaan
Dibahasakan sesungguhnya sebab Nabi Ibrahim diperintah untuk melakukan
menyebelih anaknya, karena dia mendoakan celaka bagi orang yg melakukan dosa, ingatlah sesungguhnya allah sangat sayang
kepada hambanya seperti sayang ayah kepada anaknya, ingatlah sesunguhnya
mukasyafah adalah nimat dari allah yg sangat tinggi terhadap murid, dan syukur
terhadap mukasyafah bisa menutupi keaeban juga memaapkan kesalahan.
Hikmah Ka 159
.حَظّ
النّفسِ في المَعصِيةِ ظاهِرٌ جَلِى وَحَظُهَا فِي الطُاعَاتِ بَاطِنٌ خَفِي
وَمُدَاوَاةُ مَا يَخْفَى صَعُبَ عِلَاجُهُ
(حظ النفس فى المعصية) كالزنا (ظاهر جلى) وهو
التذاذه بها فانها لاتطلب منك التلبس بالمعصية الا لأجل أن تلتذبها فيحصل لك
الوبال والنكال (وحظها فى الطاعة باطن خفى) لايطلع عليه الاأرباب البصائر وذلك لأن
فى الطاعة مشقة عليها فاذا أمرتك بها لم تعلم حظها فيها الابعد تفتبش فقد تريك أن
حظها فيها التقرب الى الله تعالى وفى الباطن ليس لها حظ الا اقبال الناس عليك
واشتهارك بينهم بالصلاح ومن حاسب نفسه وراقب خاطره تبين له مصداق هذا (ومداوة
مايخفى) أى زوال حظوظها الخفية (صعب علاجه)
Bagian nafsu saat
ma'siat itu sangat jelas, seperti jina,
kenapa disebut jelas karena dia merasakan ni’mat saat dia ma’siat,
sebanarnya masiat tidak disuruh, namun kamu suka.
kenapa kamu suka? karena mengangap nimat pada masiat, maka hasil bagimu adalah bahaya dan siksaan.
Sedangkan bagian nafsu disaat kamu to’at adalah samar, tidak bisa melihat terhadap bagian nafsu, kecuali orang yg mempunyai penglihatan batin, oleh karena itu karena tooat itu cape, maka apabila kami merintah kamu untuk melakukan to’at ada kemungkinan kamu tidak tau bagian nafsumu saat kamu to’at, kecuali kamu setelah meneliti terhadap keadaan nafsu mu.
Maka nyatanya kamu tau sesungguhnya bagian nafsu disaat kamu toat adalah taqorub kepada allah, sedangkan keadan batin mu di saat kamu toat adalah ingin di sanjung sama manusia, mau terkenal di antara insan.
kenapa kamu suka? karena mengangap nimat pada masiat, maka hasil bagimu adalah bahaya dan siksaan.
Sedangkan bagian nafsu disaat kamu to’at adalah samar, tidak bisa melihat terhadap bagian nafsu, kecuali orang yg mempunyai penglihatan batin, oleh karena itu karena tooat itu cape, maka apabila kami merintah kamu untuk melakukan to’at ada kemungkinan kamu tidak tau bagian nafsumu saat kamu to’at, kecuali kamu setelah meneliti terhadap keadaan nafsu mu.
Maka nyatanya kamu tau sesungguhnya bagian nafsu disaat kamu toat adalah taqorub kepada allah, sedangkan keadan batin mu di saat kamu toat adalah ingin di sanjung sama manusia, mau terkenal di antara insan.
Barang siapa yg menghitung terhadap
nafsunya juga menilai getaran hatinya maka jelas baginya jalan yg benar.
Sedangkan mengobati penyakit yg samar (yg tidak bisa diagnosa) sulit untuk di sembuhkan.
لانه يحتاج الى دقة وفهم ونفوذ ادراك
Sebenarnya pengobatan tersebut sangat butuh untuk kesabaran dan terusnya perasaan
فأهل البصائر يتهمون
نفوسهم اذا مالت الى عبادة من العبادات ويفنشون عن سبب ميلهم اليه فان كان لحظ من
حظوظها تركوها أو عالجوا نفوسهم فى حال فعلها حتى تكون خالصة الله تعالى كما وقع
لبعضهم انه حدثته نفسه بالخروج الى الى الغزو وأظهرت له أن ذلك لله تعالى ففتش
فاذا هو لأجل أن تستريح من تعب المجاهدة فانه كل يوم يقنلها مرات كثيرة بمنعها من
شهواتها فأرادت أن تقتل مرة واحدة فتستريح وأيضا لأجل أن يتسامع الناس بأنه استشهد
فيكون شرفا له وذكرا فى الناس فترك الخروج الى الغزو وقد يجد الشخص من النشاط
واللذة فى نوع من العبادات مالايجده فى نوع آخر وما ذلك الا لأجل أن حظها فيه أكثر
من الآخر فاذا كان من أهل البصائر انتقل عمامالت اليه نفسه الى غيره فان طاوعته لم
يكن لها فى الاشتغال بذلك النوع حظ والا كان لأجل حظها
Hikmah Ka 160
Hikmah Ka 161
Hikmah Ka 162
Hikmah Ka 163
Hikmah Ka 164
Hikmah Ka 165
Hikmah Ka 167
Hikmah Ka 168
Hikmah Ka 169
Hikmah Ka 160
.رُبّما دَخَلَ الرِيَاءُ عَلَيكَ مِن حَيثَ لَا يَنظُرُ الخَلقُ
إليك
Ria terkadang masuk pada hati mu di saat kamu berbakti kepada allah dengan keadaan makhluq tidak melihat kamu
Ria terbagi dua bagian 1. ria jali seperti kamu berbakti dihadapan makhluq dengan keadaan hatimu mau di sanjung dan mau di anggap mulya
.2
Ria hopi seperti kamu berbakti di dalam goa atau di atas bukit namun hati mu sangat ingin di bilang cikuk cinung
dan jika siahamba tau ada di dalam hatinya seperti sifat tersebut maka di sebut mereka adalah Ria
(ربما دخل الرياء عليك من حيث لاينظر الخلق
اليك) أى وأنت فى مكان لاينظر الناس اليك فيه يعنى ان الرياء كما يدخل فى العمل
اذا عمله صاحبه عند الناس ويسمى الرياء الجلى يدخل فيه اذا عمله وحده بأن يقصدبه
توقير الناس وتعظيمه وتقديمه فى المحافل ومسارعتهم فى قضاء حوائجه فاذا قصر أحدهم
فى حقه الذى يستحقه عند نفسه استبعد ذلك واستنكره وربما توعد من قصر فى حقه
بمعاجلة الله له بالعقوبة وان الله يأخذ بثاره منه فاذا وجد العبد هذه الأمارة فى
نفسه فليعلم انه مراء بعمله وان أخفاه عن الناس ويسمى هذا الرياء بالخفى
ولايسلم
من الرياء الجلى والخفى الا العارفون الموحدون
tak akan selamat dari ria jali maupun khopi kecuali orang yg telah mengenal allah dan orang yg bertauhid
لأن الله تعالى طهرهم من دقائق
الشرك وغيب عن نظرهم رؤية الخلق بما أشرق على قلوبهم من أنوار اليقين والمعرفة
karena sebenrnya allah telah menjernihkan terhadap hati mereka dari lembutnya musyrik dan gaib dari penglihatannya dan mau dilihat makhluq, oleh karena ada cahaya keyaqinnan dan kemarifatan didalam hatinya
فلم
يرجوا منهم حصول منفعة ولم يخافوا من قبلهم وجود مضرة
orang yg bertauhid tidak ada harapan dari makhluq hasilnya kemanfaatan dan tidak takut darinya adanya kemadaratan
فأعمال هؤلاء خالصة وان
عملوها بين أظهر الناس
maka amalnya ahli tauhid adalah ikhlas walau mereka amal dihadapan makhluq
ومن لم يحظ بهذا وشاهد الخلق وتوقع منهم حصول المنافع ودفع المضار فهو المرائى بعمله وان عبد الله فى جبل بحيث لايسمع به
barang siapa yg belum bertauhid maka dia nyaksi sama makhluq dan dia mengharapkankan ke manfaatan dari makhluq dan menolak ke madaratan darinya maka keadaan seperti itu adalah ria, walaupun dia berbakti kepada allah di atas gunung dan tidak ada satu pun yg mendengar
maka amalnya ahli tauhid adalah ikhlas walau mereka amal dihadapan makhluq
ومن لم يحظ بهذا وشاهد الخلق وتوقع منهم حصول المنافع ودفع المضار فهو المرائى بعمله وان عبد الله فى جبل بحيث لايسمع به
barang siapa yg belum bertauhid maka dia nyaksi sama makhluq dan dia mengharapkankan ke manfaatan dari makhluq dan menolak ke madaratan darinya maka keadaan seperti itu adalah ria, walaupun dia berbakti kepada allah di atas gunung dan tidak ada satu pun yg mendengar
Hikmah Ka 161
. إستِشْرَافُكَ اَن يَعلَمَ الخَلقُ بِخُصُوصِيَتِكَ دَليلُ علَى
عَدَمِ صِدقٍ فِي عبُودِيتِكَ
(استشرافك) أيها المريد أى محبتك
وميلك الى (أن يعلم الخلق بخصوصيتك) أى بماخصك الله تعالى به من علم نافع أو عمل
صالح أو أحوال باطنية
menginginkan mu ingin dikenal oleh makhluq ada sifat ke istimewaan di dalam hatimu yaitu seperti ada ilmu nafe dan amal soleh, atau seperti baik hati,
(دليل على عدم صدقك فى عبوديتك) لأن الصدق فى العبودية هو طرح الأغيار وعدم الالتفات اليها رأسا
itu menunjukan bahwa dirimu belum benar dalam peribadahan mu, karena sebenarnya benar dalam peribadahan mu adalah mebuang makluq dihatimu dan tidak ada melirik kepadanya
فلوكنت صادقا فى عبودية الرب لقنعت بعلمه بك ولم تحب أن يعلمك غيره
maka jika kamu benar dalam berbakti kepada allah yaqin kamu merasa cukup dengan ilmunya, dan tak mencintai dikenal sama yg lain
فتغار على حالك من رؤية الأغيار له
maka jika kamu mencintai pandangan makhluq maka kamu adalah tertipu
قال بعضهم من أحب أن يطلع الناس على عمله فهوا مراء ومن احب ان يطلع الناس على حاله فهو كذاب هذا فى بداية السلوك
sebagian ahli tauhid dia berkata barang siapa yg mencintai dipandang amalnya dia oleh mahluq maka dia itu adalah ria, dan barang siapa yg mencintai ingin di ketahui baik tingkah batinnya maka mereka adalah pendusta, bisa meneliti seperti ini adalah awalnya suluk
فان تحقق العبد فى المعرفة ومشاهدة الوحدانية الصرفة فلا بأس بالاخبار بأعماله والاظهار لمحاسن أحواله
jika si abdi udah menyatakan di maqom ma'rifat dan musyahadah kepada allah yg nunggal maka tidak bahaya oleh amalnya baik terkenal maupun tidak
ليؤدى حق شكرها وليقتدى به غيره
dan dia yg bertauhid dia akan bisa melaksanakan syukurannya juga akan di ikuti sama yg lain
فمبنى أمر أهل الطريق فى البداية على الفرار من الخلق والانفراد بالملك الحق واخفاء الأعمال وكتمان الأحوال تحقيقا لفنائهم وتثبيتا لزهدهم وعملا على سلامة قلوبهم وحبا فى اخلاص أعمالهم لسيدهم
ke biasaan orang yg suluk di awalnya lari dari makhluq dan mencil darinya, hanyalah allah yg ada dan menyamarkan amalnya, menyebunyikan baik hati, menyatakan kepanaannya, dan menetapkan kejuhudannya, dan berbakti untuk keselamatan hatinya dan cinta kepada saidnya di saat dia amal
حتى اذا تمكن اليقين وأيدوا بالرسوخ والتمكين وتحفقوا بحقيقة الفناء وردوا الى وجود البقاء
sehingga mereka kokoh dalam keyaqinanya dan kuat dalam ketauhidannya, dan menyatakan dalam maqom fana, dan kembali menjadi maqom baqo
فهناك ان شاء الله أظهرهم وان شاء سترهم ولم تتعلق ارادتهم بظهور ولاخفاء بل يردون الأمر اليه فى ذلك
maka jika udah kembali kemaqom bako setelah fana maka insyaalh ga bakalan rubah baik terkenal maupun tidak, balikta semua urusan dikembalikan ke pada allah
menginginkan mu ingin dikenal oleh makhluq ada sifat ke istimewaan di dalam hatimu yaitu seperti ada ilmu nafe dan amal soleh, atau seperti baik hati,
(دليل على عدم صدقك فى عبوديتك) لأن الصدق فى العبودية هو طرح الأغيار وعدم الالتفات اليها رأسا
itu menunjukan bahwa dirimu belum benar dalam peribadahan mu, karena sebenarnya benar dalam peribadahan mu adalah mebuang makluq dihatimu dan tidak ada melirik kepadanya
فلوكنت صادقا فى عبودية الرب لقنعت بعلمه بك ولم تحب أن يعلمك غيره
maka jika kamu benar dalam berbakti kepada allah yaqin kamu merasa cukup dengan ilmunya, dan tak mencintai dikenal sama yg lain
فتغار على حالك من رؤية الأغيار له
maka jika kamu mencintai pandangan makhluq maka kamu adalah tertipu
قال بعضهم من أحب أن يطلع الناس على عمله فهوا مراء ومن احب ان يطلع الناس على حاله فهو كذاب هذا فى بداية السلوك
sebagian ahli tauhid dia berkata barang siapa yg mencintai dipandang amalnya dia oleh mahluq maka dia itu adalah ria, dan barang siapa yg mencintai ingin di ketahui baik tingkah batinnya maka mereka adalah pendusta, bisa meneliti seperti ini adalah awalnya suluk
فان تحقق العبد فى المعرفة ومشاهدة الوحدانية الصرفة فلا بأس بالاخبار بأعماله والاظهار لمحاسن أحواله
jika si abdi udah menyatakan di maqom ma'rifat dan musyahadah kepada allah yg nunggal maka tidak bahaya oleh amalnya baik terkenal maupun tidak
ليؤدى حق شكرها وليقتدى به غيره
dan dia yg bertauhid dia akan bisa melaksanakan syukurannya juga akan di ikuti sama yg lain
فمبنى أمر أهل الطريق فى البداية على الفرار من الخلق والانفراد بالملك الحق واخفاء الأعمال وكتمان الأحوال تحقيقا لفنائهم وتثبيتا لزهدهم وعملا على سلامة قلوبهم وحبا فى اخلاص أعمالهم لسيدهم
ke biasaan orang yg suluk di awalnya lari dari makhluq dan mencil darinya, hanyalah allah yg ada dan menyamarkan amalnya, menyebunyikan baik hati, menyatakan kepanaannya, dan menetapkan kejuhudannya, dan berbakti untuk keselamatan hatinya dan cinta kepada saidnya di saat dia amal
حتى اذا تمكن اليقين وأيدوا بالرسوخ والتمكين وتحفقوا بحقيقة الفناء وردوا الى وجود البقاء
sehingga mereka kokoh dalam keyaqinanya dan kuat dalam ketauhidannya, dan menyatakan dalam maqom fana, dan kembali menjadi maqom baqo
فهناك ان شاء الله أظهرهم وان شاء سترهم ولم تتعلق ارادتهم بظهور ولاخفاء بل يردون الأمر اليه فى ذلك
maka jika udah kembali kemaqom bako setelah fana maka insyaalh ga bakalan rubah baik terkenal maupun tidak, balikta semua urusan dikembalikan ke pada allah
Hikmah Ka 162
. غيبُ
نَظْرِ الخَلقِ اِلَيكَ بِنظْرِ اللهِ اِلَيكَ وَغِبَّ عَن اِقبَالِهِمْ عَلَيكَ
بِشُهُود إقبَالِهِ عِلي
maka ikhlas amalnya ahli tauhid, karena mereka gaib dari rasa terpandang oleh makhluq sebab hanya rasa di pandang oleh allah, dan kewajiban bagi mu harus merasa gaib dari rasa dipandang oleh makhluq sebab nyaksi menghadapnya allah kepadamu
ثم بين حقيقة صدق العبودية بقوله (غيب نظر الخلق اليك) أى
لاتلتفت الى نظرهم اليك ولاتطلبه ولاتخطره ببالك بل اجعله غائبا عنك (بنظر الله
اليك) فلايكن التفاتك وتشوقك الالنظر الله اليك وكذا يقال فى قوله (وغب عن اقبالهم
عليك بشهود اقباله عليك) فلاتلتفت الى اقبالهم عليك ولاتطلبه بل لايكون التفاتك
وطلبك الا لاقبال الله عليك
orang yg paling kumperung adalah orang mencari sesuatu yg tidak di temukan, apa yg tidak di temukan ? keridoan manusia
وأما من كان له عقل وافر فلايميل الا لاقبال الله من غير مبالاة بذم ذام ولاعيب معيب
sebenarnya insan yg punya aqal sempurna tidak cenderung kecuali hanya kepa pandangan allah, tak memperdulukan baik di cela sama yg mencela
قال بعضهم الصادق هو الذى لايبالى لوخرج كل قدر له من قلوب الخلق من أجل اصلاح قلبه ولايحب أن يطلع الناس على مثقال ذرة من صلاح عمله ولايكره أن يطلعوا على السيء من عمله
dan jika dia masih membenci jika dihina amalnya maka bukanlah dia yg ikhlas sejati
hati-hati jangan melirik hanya untuk di pandang oleh mkhluq dan mencari sanjungannya begitu pula tidak boleh melihat pandangan makhluq dan keridonnya kecuali hanyalah kepada allah semata
فان اقبال الخلق على المريد قبل كماله يوجب له التصنع
لهم ومداهنتهم وغير ذلك من الآفات وذلك يوجب انحطاط رتبته وسقوطه من عين الحق
والعياذ با الله تعالى
maka sebenarnya menghadapnya makhlu kepada murid sebelum sempurna kemuridannya akan menjadikan hidup reka yasa dalam beramal murrid, dan lain lain, sedangkan keadan mu murid tersifati dengan sifat tersebut,memistikan turun darajatnya dari pandangan keridoan allah
فلا يرضى باقبالهم الاذو عقل قاصر وهمة دنيئة لأن رضا الناس
غاية لاتدرك
tidak akan ridho di pandang dan di sanjung oleh mkhluq kecuali orang yg punya pandangan yg butek, dan cita-cita yg rendah, sebenarnya keridoan manusia adalah sesuatu yg tidak ditemukan
وأحمق الناس من طلب مالا يدركorang yg paling kumperung adalah orang mencari sesuatu yg tidak di temukan, apa yg tidak di temukan ? keridoan manusia
وأما من كان له عقل وافر فلايميل الا لاقبال الله من غير مبالاة بذم ذام ولاعيب معيب
sebenarnya insan yg punya aqal sempurna tidak cenderung kecuali hanya kepa pandangan allah, tak memperdulukan baik di cela sama yg mencela
قال بعضهم الصادق هو الذى لايبالى لوخرج كل قدر له من قلوب الخلق من أجل اصلاح قلبه ولايحب أن يطلع الناس على مثقال ذرة من صلاح عمله ولايكره أن يطلعوا على السيء من عمله
sebagian ahli marifat dia berkata; orang yg benar dalam kemarfatannya tidak memperdullikan baik di cela maupun di sanjung, dan tidak mencintai pandangan manusia sebesar semutpun untuk dipandang ke benarannya dan tidak membenci jika dia di hina amalnya
فان كراهته لذلك دليل على
أنه يجب الزيادة عندهم وليس هذا من اخلاص الصادقين اهـdan jika dia masih membenci jika dihina amalnya maka bukanlah dia yg ikhlas sejati
Hikmah Ka 163
.
مَن عَرَفَ الحَقّ شَهِدَه فِي كُلِ شَيئٍ
barang siapa yg mengenal allah maka dia akan nyaksi kepadanya dalam segala kejadian
. وَمَن فَنَى بهِ غَابَ عَن
كُلِ شيئٍ
barang siapa yg fana oleh allah maka dia gaib dari segalanya baik di cela maupun di sanjung
وَمَن اَحَبَهُ
لَم يُؤثِرْ عَليهِ شَيئًا
barang siapa yg cinta kepada allah maka dia tak akan memilih sesuatu sealain keridoanNya
barang siapa yg cinta kepada allah maka dia tak akan memilih sesuatu sealain keridoanNya
(من عرف الحق) أى من تحقق فى مقام المعرفة بالله
(شهده فى كل شىء) أى رآه ظاهرا فى أعيان الموجودات فلايستوحش من شىء ويأنس به كل
شىء كما تقدم فى نعت العارفين (ومن فنى به) أى تحقق فى مقام الفناء (غاب عن كل
شىء) فلايرى فى الوجود ظاهرا الاالله ويغيب هو عن نفسه وحسه فلايشاهد له وجودا
وتحققا بخلاف العارف فانه متحقق فى مقام البقاء فيرى الخلق والحق ويرى الحق ظاهرا
فى كل الأشياء وقائما بها مع عدم غيبته عن نفسه وحسه (ومن أحبه لم يؤثر عليه شيئا)
أى من ارادته وشهواته فهذه علامات يعرف بها حال من ادعى بلوغ هذه المقامات
Hikmah Ka 164
.اِنّمَا حَجَبَ الحَقُّ عنكَ لِشِدَةِ قُرْبِهِ مِنكَ
(انما حجب الحق) أى الله (عنك شدة
قربه منك انما احتجب لشدة ظهوره)
pastinya allah terhalang darimu karena sangat dekat kepadamu dari pada dekat mu pada mu sendiri, dan pastinya terhijab allah karena sangat dohirnya dia
ولأن الحجاب كما يكون بشدة العبد يكون بشدة القرب فان اليد اذا قربت من البصر والتصقت به لم يرها بخلاف ما اذا كانت بعيدة عنه
karena sebenarnya hijab seperti bukti karena sangat dekat seperti tangan jika terlalu dekat dari mata maka ga kelihatan beda jika di jaukan dari mata maka tangan itu bisa kelihatan,
وكذلك الرب لم نره لاحاطته بنا احاطة تامة وقربه منا قربا معنويا
dan begitu pula allah yg dekat tidak kelihatan karena meliputi kita dengan liputan yg sempurna, dekatnya allah dekat manawi bukan dekat hisi
ولايدرك ذلك الاأرباب البصائر الذين تجلى الحق على بصائرهم فأزال عنهم الحجاب حتى رأوه قائما بالاشياء ومحيطابها
tak menemukan pada dekatnya allah yg sejati kecuali orang yg punya aqal sempurna, dia adalah orang-orang yg dalam hatinya tajali kepada allah, dan ilang hijab dari nya sehingga mereka melihat allah yg berdiri dalam segalanya juga meliputinya
pastinya allah terhalang darimu karena sangat dekat kepadamu dari pada dekat mu pada mu sendiri, dan pastinya terhijab allah karena sangat dohirnya dia
ولأن الحجاب كما يكون بشدة العبد يكون بشدة القرب فان اليد اذا قربت من البصر والتصقت به لم يرها بخلاف ما اذا كانت بعيدة عنه
karena sebenarnya hijab seperti bukti karena sangat dekat seperti tangan jika terlalu dekat dari mata maka ga kelihatan beda jika di jaukan dari mata maka tangan itu bisa kelihatan,
وكذلك الرب لم نره لاحاطته بنا احاطة تامة وقربه منا قربا معنويا
dan begitu pula allah yg dekat tidak kelihatan karena meliputi kita dengan liputan yg sempurna, dekatnya allah dekat manawi bukan dekat hisi
ولايدرك ذلك الاأرباب البصائر الذين تجلى الحق على بصائرهم فأزال عنهم الحجاب حتى رأوه قائما بالاشياء ومحيطابها
tak menemukan pada dekatnya allah yg sejati kecuali orang yg punya aqal sempurna, dia adalah orang-orang yg dalam hatinya tajali kepada allah, dan ilang hijab dari nya sehingga mereka melihat allah yg berdiri dalam segalanya juga meliputinya
Hikmah Ka 165
.انّمَا احتَجَبَ لِشِدَةِ ظُهُورِهِ وَخَفَى عَن الاَبْصَارِ
لِعُظْمِ نُورِهِ
(و) انما (خفى عن الابصار) فى الدنيا فلم تدركه
(لعظم نوره) وذلك كالشمس فان نورها أقوى من سائر الانوار المحسوسة وقوة نورها هو
الذى حجب الابصار الضعفية عن ادراك كنهها
pastinya allah samar dari pandangan mata karena sangat agung cahaya dzat allah seperti matahari, sebenarnya cahaya mata hari lebih terang dari pada semua cahaya sehingga mata tidak bisa menemukan sajatinya matahari
فقد صار ظهورها الذى أوجبه وجود نورها حجابا لها وليس الحجاب منها على الحقيقة فان الظاهر لذاته لايحتجب من ذاته وانما يطرأ الحجاب عليه من غيره وهو هنا ضعف البصر عن مقامة فيضان النور وهذا لازم لما قبله
maka jadi dohirnya cahaya mata hari sehingga mata tidak bisa melihat pada hakikatnya, maka keadaan mata tidak bisa melihat pada hakikatnya mata hari bukan berarti adanya hijab melainkan karena lemahnya mata , begitu pula batinmu tidak melihat nur dzat allah melainkan karena sangat lemah pandangan batin mu
pastinya allah samar dari pandangan mata karena sangat agung cahaya dzat allah seperti matahari, sebenarnya cahaya mata hari lebih terang dari pada semua cahaya sehingga mata tidak bisa menemukan sajatinya matahari
فقد صار ظهورها الذى أوجبه وجود نورها حجابا لها وليس الحجاب منها على الحقيقة فان الظاهر لذاته لايحتجب من ذاته وانما يطرأ الحجاب عليه من غيره وهو هنا ضعف البصر عن مقامة فيضان النور وهذا لازم لما قبله
maka jadi dohirnya cahaya mata hari sehingga mata tidak bisa melihat pada hakikatnya, maka keadaan mata tidak bisa melihat pada hakikatnya mata hari bukan berarti adanya hijab melainkan karena lemahnya mata , begitu pula batinmu tidak melihat nur dzat allah melainkan karena sangat lemah pandangan batin mu
Hikmah 166
لَايَكُونُ طَلَبُكَ
تَسَبُبًا اِلَى العِطَاءِ مِنهُ فَيَقِلُ فَهْمُكَ عَنهُ وَلِيَكُن طَلَبُكَ
لِاِظْهَارِ العُبُودِيَةِ وَقِيَامًا بِحَقُوقِ الرُبُوبِيَةِ
(لايكن طلبك تسببا الى العطاء منه) أى لاتقصد
بطلبك أى توجهك له بالدعاء والاعمال الصالحة خصة لنوال منه وتعتقد أنه سبب مؤثر
فى ذلك (فيقل فهمك عنه) أى عن الله
kamu tidak boleh meyaqini do'a-do'amu adalah sebab adanya pemberian dari allah, dalam arti jangan menuju oleh do'amu kepada allah, dan sebnarnya amal sholeh adalah ke istimewaan untuk menghasilkan sesuatu dari allah, namun jika kamu meyakini do'a dan amal sholeh sebab yg memberi tapak untuk menghasilkan sesuatu yg di gandang-gandang karena sedikit fahaman mu dari allah
أى فلاتفهم السر والحكمة فى أمر الله عباده بالطلب
maka karena kamu tidak faham rahasiah dan ilmu dalam perintahan allah terhadap hambanya untuk berdo'a
وهو ماذكره بقوله (وليكن طلبك لاظهار العبودية) أى لاظهار كونك عبدا ذليلا ضعيفا لاغنى لك عن سيدك (وقياما بحقوق الربوبية)
jadilah doamu hanya untuk mendohirkan sifatan ke abdian mu, dan mengejakan sebagai seorang hamba yg di atur
فان الربوبية تقتضى التذلل والخضوع من المربوب
maka sebenarnya yg di atur adalah menujukan adanya rasa hina dan hudu dihadapan yg mengatur
يعنى ان الله تعالى لم يأمر عباده بالطلب منه الاليظهر افتقارهم اليه وتذللّهمّ بين يديه
keadaan seperti ini adalah fahaman orang yg mengenal allah
ومن هذا حاله لاينقطع سؤاله ولارغبته وان أعطاه كل مطلب وأنا له كل سؤل ومأرب ولايفرق بين العطاء والمنع فيكون عبد الله فى الأحوال كلها كما أنه ربه فى الأحوال كلها وقبيح بالعبد أن يصرف وجهه عن باب مولاه ماينيله من شهواته وهواء
kamu tidak boleh meyaqini do'a-do'amu adalah sebab adanya pemberian dari allah, dalam arti jangan menuju oleh do'amu kepada allah, dan sebnarnya amal sholeh adalah ke istimewaan untuk menghasilkan sesuatu dari allah, namun jika kamu meyakini do'a dan amal sholeh sebab yg memberi tapak untuk menghasilkan sesuatu yg di gandang-gandang karena sedikit fahaman mu dari allah
أى فلاتفهم السر والحكمة فى أمر الله عباده بالطلب
maka karena kamu tidak faham rahasiah dan ilmu dalam perintahan allah terhadap hambanya untuk berdo'a
وهو ماذكره بقوله (وليكن طلبك لاظهار العبودية) أى لاظهار كونك عبدا ذليلا ضعيفا لاغنى لك عن سيدك (وقياما بحقوق الربوبية)
jadilah doamu hanya untuk mendohirkan sifatan ke abdian mu, dan mengejakan sebagai seorang hamba yg di atur
فان الربوبية تقتضى التذلل والخضوع من المربوب
maka sebenarnya yg di atur adalah menujukan adanya rasa hina dan hudu dihadapan yg mengatur
يعنى ان الله تعالى لم يأمر عباده بالطلب منه الاليظهر افتقارهم اليه وتذللّهمّ بين يديه
Musonnif menjelaskan, sebenarnya allah tak merintah kepada hambanya untuk meminta melainkan supaya mendohirkan butuhnya nereka dan rasa hinanya dihadapan allah
لالأن يتسببوابه الى حصول ما طلبوه ونيل مارغبوا فيه
bukan karena mereka membuat sebab untuk menghasilkan sesuatu yg di cari dan untuk menghasilkan yg di sukai dalam berdoa
هذا
هو فهم العارفين عن اللهkeadaan seperti ini adalah fahaman orang yg mengenal allah
ومن هذا حاله لاينقطع سؤاله ولارغبته وان أعطاه كل مطلب وأنا له كل سؤل ومأرب ولايفرق بين العطاء والمنع فيكون عبد الله فى الأحوال كلها كما أنه ربه فى الأحوال كلها وقبيح بالعبد أن يصرف وجهه عن باب مولاه ماينيله من شهواته وهواء
Hikmah Ka 167
.كَيفَ يَكُونُ طَلَبُكَ اللَاحِقُ سبَبًا فِي عِطَائِهِ السَابِق
(كيف يكون طلبك اللاحق) أى الموجود
فيما لايزال (سببا فى عطائه) أى اعطائه (السابق) أى الموجود فى الأزل
Bagaimana bukti permintaan yg dilakukan sekarang menjadi sebab dengan pemberian yg di tetapkan dari dulu
فان الأعطاء وهو تعلق الارادة فى الأزل تعلقا تنجيز ياقديما لايكون الطلب سببا فيه لتأخره عنه والسبب لابد من تقدمه على المسبب
Maka sebenarnya pemberian adalah taaluq irodah di ajali, dengan adanya taaluq tanjiji kodim, tak terbukti meminta sekarang menjadi sebab pemberian yg dulu
Bagaimana bukti permintaan yg dilakukan sekarang menjadi sebab dengan pemberian yg di tetapkan dari dulu
فان الأعطاء وهو تعلق الارادة فى الأزل تعلقا تنجيز ياقديما لايكون الطلب سببا فيه لتأخره عنه والسبب لابد من تقدمه على المسبب
Maka sebenarnya pemberian adalah taaluq irodah di ajali, dengan adanya taaluq tanjiji kodim, tak terbukti meminta sekarang menjadi sebab pemberian yg dulu
Hikmah Ka 168
جَلَ حُكْمُ
الاَزَلِ اَن يُنْضَافَ اِلَى العِلَلِ
ولذا قال (جل حكم الأزل) أى ما حكم به فى الأزل وتعلقت
ارادته به وهو الاعطاء (أن ينضاف الى العلل) أى ان ينسب لعلة وهو الطلب أى أن يكون
سببا مؤثرا فيه . ان قيل قديكون ذلك الاعطاء معلقا على الطلب فيكون سببا فيه .
أجيب بأن السبب فى الحقيقة هو تعلق ارادة الله فى الأزل انك تدعوه فيما لايزال
لانفس الطلب المتأخر
Hikmah Ka 169
.عِنَايَتُهُ
فِيكَ لَالِشَئٍ مِنكَ وَاَينَ كُنتَ
حِينَ وَجَهَتكَ عِنَايَتُهُ وَقَبَلَتْكَ رِعَايَتُهُ لَم يَكُن فِي
اَزَلِى اِخْلَاصُ اَعمَالٍ وَلَا وُجُودُ اَحوَالٍ بَلْ لَم يَكُن هُنَاكَ اِلَا
مَحْظْ الاِفْضَالِ وَعَظِيمُ النّوَالِ
(عنايته فيك) أى اعطاؤه اياك ما
تطلبه من أى تعلق ارادته فى الأزل بالاعطاء (لالشىء منك) أى وقع منك اقتضى حصول
تلك العناية كالدعاء والاعمال الصالحة (وأين كنت حين واجهتك عنايتك وقابلتك
رعايته) وهى بمعنى العناية أى انك كنت معدوما فى الازل ويلزم من ذلك عدم ما يصدر
منك (لم يكن فى أزله اخلاص أعمال) أى أعمال خالصة كالدعاء والصلاة والصوم (ولاوجود
أحوال) مرادف لما قبله (بل لم يكن هناك الامحض الافضال وعظيم النوال) مرادف لما
قبله فالدعاء ليس سببا مؤثرا فى المطلوب والاعمال الصالحة ليست سببا مؤثرا فى
عناية الله أى فى دخول الجنة والنجاة من النار
0 komentar:
Posting Komentar