Hikmah yang ke 63
بسم الله الرحمن الرحيم
منَ لَمْ يَقْبَلْ عَلَى
اللهِ بِمُلَاطَفَاتِ الْاحْسَانِ قُيِدَ اِلَيهِ بِسَلَاسِلِ الاِمْتِحَانِ
Ujian yg bertubitubi karena disaat ada kebagusan tidak menghadap kepada sang pencifta
( من لم يقبل على الله بملاطفات الإحسان ) أى
بملاطفته إياه بأنواع الإحسان ( قيد إليه بسلاسل الإمتحان ) أى بالإمتحانات
والمصائب الشبيهة بالسلاسل يعنى أن المقتضى لإقبال المريد وغيره على الرب بأنواع الطاعات
Barang
siapa yang tidak menghadap kepada ALLOH SWT dengan adanya pemberian dari ALLOH SWT
yang lembut, maksudnya oleh adanya kasih sayang ALLOH SWT kepaadanya dengan warna-warnanya
kebagusan, maka ALLOH SWT akan menguji kepada mereka dengan ujian yang bertubi-tubi,
maksudnya, ujian dan musibah yang di samakan dengan rante dina pada banyaknya
dan berputarnya terus temerus, maksudnya dengan adanya musibah yang beruntun pada
si Murid dan lainya supaya mereka menghadap kepada ALLOH SWT dengan warna-warna
toat
والتضرع إليه وجمعية القلب عليه أمران الأول
إيراد النعم عليه فيشكر الله عليها ويقبل على خدمته والثانى إنزال المصائب فى بدنه
أو ماله فيرجع إلى الرب ويتضرع إليه برفعه وربما كان ذلك سببا فى ترك الإشتغال
بالدنيا والتعلق به سبحانه ومراد الرب من العبد رجوعه إليه طوعا أو كرها
Orang yang rendah hati kepada ALLOH SWT dan hatinya selalu ingat ALLOH SWT: terbagi
dua bagian 1. Datangnya segala nikmat kepadanya lalu mereka bersyukur, dan
menghadap kepada ALLOH SWT, baik dohir maufun batin.
2. kedatangan musibah kepada badannya
atau pada hartanya, lalu mereka kembali
kepada ALLOH SWT dan berserah diri kepadaNya karena berharap ingin di ilangkan
musibah tersebut.
Dan juga ada
kemungkinan kedatangan musibah tersebut menjadi sebab untuk tidak tertungkulkan oleh
dunyawi dan selalu bergantung kepada ALLOH SWT.
Walapun yang
dimaksud oleh ALLOH SWT adalah kembali kepadanya ( berbkati) dengan ikhlas
muapun terpaksa.
0 komentar:
Posting Komentar