KALAU MAU MENJADI AHLILLAH JANGANLAH TERLALU BANYAK TADBIR
Hikmah yang ke 4 tentang tadbir
بسم الله الرحمن الرحيم
. اَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التّدْبِيرِ فَمَا
قَامَ بِهِ غَيْرُكَ عَنْكَ لَاتَقُمْ بِهِ لِنَفْسِكَ
Tenangkanlah dirimu dari
tadbir maka yang menempatkan kepada mu adalah lian mu, janganlah merasakan
mampu untuk mengatur segalanya.
ارح نفسك ايها المريد من التدبير) لامر
دنياك وهو ان يقدر الشخص في نفسه احوالا يكون عليها على ما تقتضيه شهواته
ويدبيرلها مايليق بها من احوال واعمال ويهتم لاجل ذلك وهذا تعب عظيم استعجله لنفسه
ولعلى اكثرما يقدره لايقع فيخيب ظنه وفي تعبيره بارح اشارة الى ان المطلوب تركه
للمريد هو ما فيه تعب ومعاناة
Tenangkanlah
nafsumu hay Murid! Dari segala tadbir urusan dunyawi,
yang di sebut tadbir yaitu mengira-ngirakan-nya
si Murid dalam Hatinya terhadap tingkah yang mungkin terjadi, dengan keadaan mengikuti
hawa nafsunya, juga mengatur tingkah yang tidak pantas baginya dari a’mal dan
ah’wal, juga mengutamakan sesuatu karena
ada tadbir, sedangkan tadbir tersebut
adalah yang sangat melelahkan terhadp nafsu,
yang mau cepat-cepat untuk menghasikan-nya terhdap nafsunya, kemungkinan
yang di angan-angan didalam dadanya, itu tak terjadi, maka rugi persangkaannya,
kalu seperti itu.
Juga dalm bahasa Mushonnif dengan
kata arih, itu Menujukan sesungguhnya yang ditempatkan terhadap Murid,
meninggalkan tadbir. Sebenarnya dalam tadbir
tersebut, itu sangat melelahkan terhadap nafsunya.
اماتدبير امور معاشه على وجه سهل يستعين به
على مطلوبه فلا باس به ولذا ورد التدبير
نصف المعيشة
‘’Adapun tadbir tentang urusan kehidupan,
menetapkan jalan agar bisa dimudahkan, lalu meminta pertolongan kepada ALLOH SWT
dengan keadaan tadbir tersebut, supaya
bisa hasil sesuatu yang di angan-angan maka itu tidak bahaya, karena adanya perkataan Mushonnif; kedatangan
tadbir adalah satengah kehidupan.
فما قام به غيرك عنك لاتقم به لنفسك )يعنى
ان الامر مفروغ منه اذ قد قام به غيرك عنك وهو الله تعالى وماقام به غيرك لافائدة
في قيامك به فيكون قيامك فضولا
Maka
yang menetapkan sesuatu terhadap rencanamu yaitu lianmu (ALLOH SWT) Hati-Hati dirimu
jangan merasa mampu untuk membangun rencanamu. Mushonnif menjelaskan,
sesungguhnya segala urusan yang dikosongkan dari rencana tersebut, sangat jelas yang menempatkan untuk menghasilkan
sesuatu yang direncanakan darimu adalah lian mu(ALLOH SWT) maka karena itulah, tidak punya
arti bagimu punya perencanaan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuatu.
لاينبغى ان يتلبس به ذوالعقول وايضا فيه ترك العبودية ومضادة لاحكام
الربوبية ومنازعة القدر
Maka
karenaitu tidak pantas bagi orang yang beraqal tumandang terhadap sesuatu untuk
menghasilkan perencanaan, lagi-lagi,
dalam membangun perencanaan untuk menghasilkan sesuatu dengan merasakan kemampuan
diri, itu bisa meninggalkan peribadalahan,
juga melawan hukum-hukum yang di urus,
juga merebut qodar yang telah digariskan.
وانما خاطب المريد بذلك لانه اذا توجه
لحضرة الرب واشتغل باوراد الطريق واعماله تعطلت عليه اسباب معاشه في الغالب
‘’Sebenarnya
Mushonnif, membri nasehat bagi Murid, dengan maqalah tersebut, karena sesungguhnya Murid apabila menghadap kepada hadrot robbi, juga sibuk dengan wirid menempuh jalan ma’rifat,
dan sibuk dengan melakukan amal, maka
kebiasan Murid yang sedang suluk, akan sulit baginya untuk bisa menghasilkan
sebab-sebab kehidupan, menurut adat kebiasaan.’’
فياتيه الشيطان ويوسوس له ويصير يدبر لنفسه في نفسه امورا لايقع اكثرها
وذلك يشغله عما هو بصدده فيرجع عما هو متوجه له
‘’maka setelah itu syaeton datang
kepadanya, lalu membisikan kedalam Hatinya si Salik, tentang sesuatu yang tidak
terbukti kebanyakan-nya, perencanaan
tersebut menyibukan dari segalanya yang jauh dari ketentuan, maka si Murid
kembali dari segalanya yang dihadapkan baginya.’’
ودواء ذلك كثرة الذكر والرياضة حتى يرجع عنه الشيطان وتحصل له الراحة
من تعب التدبير
‘’Obat
Hati yang sedang penuh dengan hayalan yang tersimpan didalam dada juga tidak
tertampak di alam nyata, adalah harus memperbanyak dzikir dan riadoh, sampai syaeton kembali darinya,
maka hasil bagi Murid yang memperbanyak dzikir dan riadoh, ketenangan, dari
lelahnya tadbir.’’
0 komentar:
Posting Komentar