Hikmah yang ke 42
Janganlah pergi dari mahluq menuju makhluq. Yang dimaksud, sebenarnya amal yang ditemani dengan ria DLL itu adalah dicela
بسم الله الرحمن الرحيم
لَاتَرْحَلْ مِنْ كَونٍ اِلَى كَونٍ فَتَكُونَ
كَحِمَارِ الرَّحَا يَسِيرُ وَالْمَكَانُ اَلّذِى اِرْتَحَلَ اِلَيهِ هُوَ الّذِى
اِرْتَحَلَ مِنْهُ وَلَكِنْ اِرْحَلْ مِنَ الْاَكْوَانِ اِلَى المُكَوِنِ
وَاَنْ اِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى
وَانْظُرْ اِلَى قَوَلِهِ صلى الله عليه وَسلم فَمَنْ
كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ
وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ فَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ اِلَى دُنْيَا يُصِيْبُهَا اَو اِمْرَاَةٍ يَتَزَوَجُهَا فَهِجْرَتُهُ
اِلَى مَا هَاجَرَ اِلَيهِ فَافْهَمْ قَوْلَهُ عَلَيهِ الصّلَاةُ وَالسّلَامُ
وَتَامَلْ هَذَا الْاَمْرَ اِنْ كُنْتَ ذَا فَهْمٍ
ثم قال ( لَاتَرْحَلْ مِنْ كَوْنِ اِلُى كَونٍ )
يعنى ان العمل المصاحب للرياء ونحوه مذموم
غير معتد به شرعا فاذا شاهد المريد نفسه حتى خلص من ذلك ولكن قصد به الجزاء
والدرجات أونيل الرتب العلية والمقامات لم يزل مذموما أيضا عند العارفين
Lalu Mushonnif Dia berkata; Janganlah pergi dari
mahluq menuju makhluq. Yang dimaksud, sebenarnya amal yang ditemani dengan ria DLL
itu adalah dicela, tidak diitung dengan amal menurut syara, maka apabila Murid
menyaksi terhadap dirinya sendiri
sehingga bersih dari ria, tetapi Dia bermaksud oleh amal mau pembalasan
dunyawi juga ingin darajat atau mau mendapatkan martabat yang tinggi, dan mau
maqomat(kedudukan), maka kelakuan tersebut tak berhenti henti di cela menurut
pandangan yang mengenal ALLOH SWT.
والمحمود أن يقصد به وجه الله تعالى ثم شبه
المصنف الرحيل من كون الى كون بقوله(فَتَكُونَ كَحِمَارِ الرَّحَا)أى الطاحون( يَسِيرُ وَالْمَكَانُ اَلْذِى اِرتَحَلَ
اِلَيهِ هُوَ اَلذِى اِرتَحَلَ مِنْهُ ) وكذلك العمل لطلب الجزاء فيه رحيل من كون
وهو الرياء ونحوه الى كون وهو ما ذكر من طلب الجزاء وسببه بقبيا النفوس فتطلب
بعلمها رتبة عند الله تعالى وكل ذلك من الاكوان والاكوان كلها متسوية في كونها اغيارا
Yang dipuji adalah beramal
hanyalah semata-mata karena ALLOH SWT, lalu mushonif Dia memberi conto, yang
berangkat dari makhluq menuju makhluq, seperti himar penggilingan yang berjalan
di tempat, seperti itulah amalmu,
klau kamu melakukan amal karena mau
pembalasan, yang di sebut berangkat dari kaon adalah amal masih tercampuri
dengan ria dll, menuju kaon yaitu pembalesan, karena itulah sebab berjalan dari
makhluq menuju makhluq karena tetaplah kamu mengikuti nafsumu, maka karena masih tetap nafsumu ada dalm Hatimu, kamu mencari dengan ilmu mau martabat dihadapan ALLOH
SWT, semuanya adalah dari makhluq menuju mahluq, akwan semuanya sama saja dalam
arti menagoyurkan(membingbangkan) terhadap Hatimu.
(ولكن ارحل من الأكوان إلى المكون ) بأن تخلص
عملك لمولك وحده دون حظ عاجل أو آجل فمن عمل لأجل الدرجات أو المقامات فهو عبد لها
ومن عمل الله فهو عبد الله وهو راحل من الأكوان إلى المكون ( وأن إلى ربك المنتهى
) أى فقد إنتهى سيره إلى الله وصار متحققا بمعنى هذه الآية بخلاف المرتحل من كون
إلى كون فإنه غير منته له ولا واصل إليه
Tetapi
berangkatlah dari akwan (ibadah) menuju mukawin(ALLOH SWT) dengan keadaan
amalmu bersih hanyalah semata menuju ALLOH SWT,
tidak mencari bagian dunyawi
maupun akhirat, barang siapa yang beramal karena ingin kedudukan juga mau
kepangkatan, adalah Dia menjadi abidNya.
Barang siapa yang beramal hanyalah
semata karena ALLOH SWT maka Dia menjadi hambanya, maka keadaan seperti ini adalah seperti orang yang
lari dari akwan menuju mukawin, sebenarnya tujuan yang hakeki hanyalah kepada ALLOH
SWT, maka nyata berjalannya hanya kepada ALLOH SWT, juga Dia jadi yang
menyatakan terhadap harti ayat tersebut, beda dengan keadaan orang yang
berjalan dari makhluq menuju makhluq, maka keadaan seperti itu bukan yang
mendapatkan karunia dari ALLOH SWT juga tidak nyampe kepadanya.
(
وانظر إلى قوله صلى الله عليه وسلم فمن من كانت هجرته إلى الله ورسوله ) أى بالقصد
والنية (فهجرته إلى الله ورسوله ) فى الواقع ونفس الأمر فهي محدودة معتد بها
Lihatlah
terhadap dawuhan Rosul! Maka barang siapa yang hijrah kepada ALLOH SWT dan RosulNya,
dengan tujuannya dan niatnya, maka terbukti hijrahnya hanyalah kepada ALLOH SWT
dan Rosul-Nya, dalam hakikaynya juga dengan dzatiah urusannya. Keadaan seperti
itu maka yang terpuji.
(
ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها أو إمرأة يتزوجها فهجرته إلى ما هاجر إليه فافهم قوله
عليه الصلاة والسلام وتأمل ذا الأمر إن كنت ذا فهم) يعنى أن فى هذا الحديث تنبيها
على المعنى المذكور وموضع الإعتبار والتأمل هو الضبق الثانى أعنى فهجرته إلى ما
هاجر إليه فإن معناه أنه لا نصيب له من الوصول والقرب الذى حظى به من هاجر إلى
الله ورسوله وكأنه صلّى الله عليه وسلم نبه بالدنيا والمرأة على حظوظ النفس
بالوقوف معها كائنة ما كانت فقوله فهجرته إلى الله ورسوله هو معنى الإرتحال من
الأكوان إلى المكون الذى هو مطلوب من العبد وهو مصرح به
Barang
siapa yang terbukti hijrahnya hanya kepada dunya maka Dia akan memilikinya,
barang siapa yang hijrah hanya kepada perempuan maka Dia akan mengawininya,
hijranya Dia hanyalah kepada yang Dia mau.
Pahamilah perkataan terssebut kalau kamu punya aqal! tujuan hadist ini hanyalah mengingati terhadap harti tersebut, dan tempat pemahaman yang sangat kagum,
Pahamilah perkataan terssebut kalau kamu punya aqal! tujuan hadist ini hanyalah mengingati terhadap harti tersebut, dan tempat pemahaman yang sangat kagum,
Dengan perkataan تأمل, Hanyalah
tujuan yang kedua, hasilnya sesuatu
hanyalah ketergantungan dengan niat awalnya,
dengan keadaanmu beramal tetapi tujuanmu hanyalah dunyawi sama isinya,
tak akan menghasilkan wusul dan dehes kepada ALLOH SWT.
Disebabkan karena salah niat awalnya,
Disebabkan karena salah niat awalnya,
Karena Rosul telah
memberi nasehat dengan kata dunya sama isteri, sebab dengan dunya dan istri
adalah ada bagian nafsu yang dahsyat dan suka duduk manis bersamanya, makna hijrah kepada ALLOH SWT sama Rosul-Nya itu sama dengan makna hijrah dari akwan
menuju mukawin pada haqiqotnya, itu adalah yang disuruh dari setiap hamba yang
berbakti, juga di jelaskan yang sebenarnya.
وقوله فهجرته إلى ما هاجر إليه هو البقئ مع
الأكوان والتنقل فيها وهو مشار به غير مصرح ولما كان حاصل ما تقدم طلب رفع الهمة
عن الخلق وتعلقها بالملك الحق وأبلغ ما يوصل إلى هذه المرتبة صحبة العارفين بالله
تعالى أمر بها فى ظمن قوله
Dengan adanya
dawuhan Rosul, maka hijrahnya Dia
terhadap sesuatu yang Dia maksud, adalah yang tetap bersama makhluq, juga
pindah dari makhluq menuju ALLOH SWT, petujuk ini yang tidak dijelaskan, dan
ketika ada kesimpulan yang telah dijelaskan
adalah menghilangkan himah hanyalah kepada makhluq, tetapi tujuan yang
hakeki adalah bergantung kepada ALLOH SWT, dengan keadaan seperti ini supaya
nyampe ke martabat yang mulia yaitu nyape kepada ALLOH SWT.
Berteman dengan ahli ma’rifat yang
benar-benar dengan kema’rifatannya adalah urusan yang bisa menghasilkan
martabat yang mulia dihadapan ALLOH SWT taala.
Janganlah pergi dari mahluq menuju makhluq. Yang dimaksud, sebenarnya amal yang ditemani dengan ria DLL itu adalah dicela
0 komentar:
Posting Komentar