Hikmah yang ke 59
بسم الله الرحمن الرحيم
قَطَعَ
السَّائِرِينَ لَهُ وَالوَاصِلِينَ اِلَيهِ عَن رُؤيَةِ اَعْمَالِهِمْ
وَشُهُودِاَحَوَالِهِمْ اَمَاالسَائِرُونَ فَلِاَنّهُمْ لَمْ يَتَحَقَقُوا
الصِدْقَ مَعَ اللهِ فِيْهَا وَأمَا الوَاصِلُونَ فَلِاَنَّهُم غَيْبُهُم بِشُهُوْدِهِ عَنْهَا
(قطع) أى حجب ومنع ( السائرين له والواصلين إليه
عن رؤية أعمالهم ) الظاهرة ( وشهود أحوالهم ) القلبية لكن السبب فى انقطاع
الطائفتين عن ذلك مختلف
ALLOH SWT
menghalang kepada orang yang berjalan menempuh jalan mengenal ALLOH SWT sama
orang yang telah wusul sama ALLOH SWT dari melihat amalnya yang dohir dan
menyaksi tingkah hati, namun sebab menempuh dua perjalanan dari sairiin maupun wasiliin itu berbeda-brda.
(
أما السائرون فلأنهم لم يتحققوا الصدق مع الله فيها ) وذلك لرؤيتهم نقصا بعدم حضور
قلوبهم مع الله حال فعلها فهم دائما متهمون نفوسهم فى
توفية أعمالهم حقها وفى صفاء أحوال قلوبهم فكان ذلك سببا فى البراءة من رؤيتها
وشهودها
Orang
yang lgi berjalan menempuh jalan mengenal ALLOH SWT. Maka sebenarnya mereka
belum menyatakan benaarnya amal beserta ALLOH SWT. Karena itulah mereka masih
melihat ada kekurangan saat beramal, karena mereaka tidak hadir hatinya serta ALLOH
SWT saat beramal
Maka keadaan seperti
itu mereka bingbang nafsunya untuk bisa melakukan amal, dan dengan keadaan
bersih hatinya, maka menjadi sebab bubarnya mereka dari melihat amalnya.
( وأما الواصلون فلأنهم غيبهم بشهوده عنها )
أى إنهم نسبوها إليه تبريا من حولهم وقوتهم فقطعهم عن ذلك شهودهم له فى حضرة قربه
Maka
sebenarnya amalnya orang yang udah wusul, adalah mereka tiadk merasakan terhadap
amal, karena musyahadahnya kepada ALLOH SWT, عنها
tak mengaku dirinya mereka berbuat amal,
Maksudnya
sebenarnya arifiin yang telah wusul menisbatan amalnya kepada ALLOH SWT itu
tanda karena mereka membersihkan dari tingkahnya juga kekuatannya, maka ALLOH SWT
memutuskan kepada mereka dari segala pengakunnya, karena musahadahnya mereka
kepada ALLOH SWT ada didalam hadrot ALLOH SWT
ومن شاهده لم يشهد معه غيره وقد أسبغ الله النعمة
على الفريقين حيث عافاهم من التعلق بأعمالهم وأحوالهم إلا أنه فعل ذلك بالسالكين
كرها بالواصلين طوعا ولا شك أن هذا المقام أرقى من الأول
Barang
siapa yang musahadah kepada ALLOH SWT maka Dia tak menyaksi besarta ALLOH SWT
keselaiNya. ( hanya allah yg ada) ALLOH SWT telah meyempurnakan kenikmatannya kepada dua golongan. Hatinya
mereka dibersikan dari ketergantungan terhadp amalnya juga pada kekuatannya
1.salikiin di tempatkan oleh ALLOH SWT
utuk beramal karena keterpaksaan
2.
wasilin di tempatkan oleh ALLOH SWT untuk beramal karena ketaataan
Dan tidak ada keraguan lagi, sebenarnya
kedudukan yang kedua lebh tinggi daripada yang awal
ولهذا لما سأل الواسطى أصحاب أبى عثمان بماذا كان
يأمركم شيخكم فقالوا كان يأمرنا بالتزام الطاعات ورؤية التقصير فيها فقال لهم
أمركم بالمجوسية المحضة هلا أمركم بالغيبية عنها بشهود منشئها ومجريها يريد بذلك
ترقى همتهم إلى مقام العرفان لا تحقير ما هم عليه فإنه من الإحسان
Dan karena
itulah sebab Imam Wasiti menanya keshobat Abi Usman. Dia berkata Guru kalian
merintah apa kepada kalian,? mereka menjawab, guru kami merintah untuk membiasakan
toat, Dia berkata, guru kalian memeritah pada kalian supaya kalian menjadi majusiyah.
Dia Imam wasiti berkata ; apakah gurukalian tidak merintah untuk merasakan gaib
dari toat! sebab nyaksinya yang
membisakan toat, sama yang menjalankannya.
Dia Imam Wasiti bermaksud dengan kata demikian untuk menaikan himahnya mereka untuk bisa nyampe pada maqom ma’rifat, bukan bermaksud untuk menghinakannya sahabat Ibnu Usman, karena perbuatan toat itu sebenarnya adalah sebagian kebaikan dari ALLOH SWT terhadap hambanya
Dia Imam Wasiti bermaksud dengan kata demikian untuk menaikan himahnya mereka untuk bisa nyampe pada maqom ma’rifat, bukan bermaksud untuk menghinakannya sahabat Ibnu Usman, karena perbuatan toat itu sebenarnya adalah sebagian kebaikan dari ALLOH SWT terhadap hambanya
0 komentar:
Posting Komentar